Aku pribadi ga heran kalau banyak miskonsepsi tentang fondant di masyarakat umum. Karena memang kue fondant baru marak beredar di masyarakat kurang lebih satu dekade terakhir (seenggaknya di Indonesia, khususnya di daerah tempat tinggalku ya). Kue krim untuk perayaan ulang tahun memang lebih lumrah di masyarakat. Tapi sebagai seorang dekorator kue, fondant bukan sekedar untuk membuat kue pencuci mulut tapi juga untuk membuat kue yang mengekspresikan seni. Di artikel sebelumnya sudah aku bahas secara ekstensif tentang keunggulan fondant dalam pembuatan kue, khususnya kue dengan dekorasi dan desain yang rumit.
Nah, kali ini aku akan tulis lagi satu artikel buat kalian yang baru aja mau berkecimpung di dunia cake decoration. Sebelum kamu mulai bekerja dengan fondant, penting untuk memahami beberapa miskonsepsi yang seringkali muncul. Ini akan membantu kamu merasa lebih percaya diri dan siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul saat menggunakan fondant dalam karya seni kue kamu.
Miskonsepsi Tentang Fondant di Masyarakat Umum
1. Fondant Tidak Bisa Dimakan

Salah satu miskonsepsi umum adalah bahwa fondant tidak dapat dimakan dan hanya digunakan untuk dekorasi aja. Namun ini tidak benar. Fondant yang biasanya digunakan dalam seni dekorasi kue adalah sepenuhnya dapat dimakan. Itu terbuat dari bahan-bahan seperti gula, gliserin, air, dan pewarna makanan. Jadi, ketika kamu melapisi kue dengan fondant, kamu sebenarnya menambahkan elemen manis yang lezat ke kue tersebut. Pastikan untuk memberi tahu calon-calon pelanggan kamu bahwa fondant dapat dimakan.
2. Fondant Itu Terlalu Sulit untuk Dipelajari
Mungkin kamu mendengar bahwa bekerja dengan fondant adalah hal yang sangat sulit dan hanya untuk para profesional. Namun ini adalah miskonsepsi lain. Meskipun fondant memerlukan sedikit latihan dan kesabaran, itu sepenuhnya dapat dipelajari oleh pemula dalam seni dekorasi kue. Bekerja dengan fondant memelurkan ketelitian dan kemampuan motorik yang bagus. Dan seperti hal-hal lain yang juga membutuhkan kemampuan motorik, mendesain dengan fondant juga bisa dilatih. Dengan tekad, kesabaran, kemauan belajar, beberapa tutorial yang baik dan sedikit waktu, kamu akan dapat menguasai seni dekorasi fondant.
3. Fondant Hanya Tersedia dalam Warna Putih
Tidak, fondant tidak hanya hadir dalam warna putih. Ini miskonsepsi yang menurutku agak malas. Soalnya kalau kamu browsing kue fondant di internet sudah pasti bakal nyantol contoh gambar kue fondant yang warna-warni.
Kamu dapat menemukan fondant dalam berbagai warna dan bahkan dapat mewarnainya sendiri dengan pewarna makanan sesuai keinginanmu. Ini artinya kamu memiliki kebebasan untuk mengkreasikan kue kamu, tidak hanya dengan bentuk dan detail yang rumit, tapi juga dengan warna apapun yang sesuai dengan selera dan tema kamu.
4. Fondant Itu Mahal

Fondant yang sudah jadi mungkin terlihat mahal di toko-toko kue. Tapi yang membuat kue fondant rata-rata dibandrol harga yang mahal bukan karena fondantnya, tapi karena effort dan nilai seni yang ada pada kuenya. Selain itu faktor tingkat kesulitan dekorasi kuenya juga menjadi pertimbangan harga. Kue dengan desain yang susah tentu membutuhkan kemampuan, waktu dan pengalaman desain si dekorator kue yang tentunya ga boleh dinilai dengan harga murah, iya kan?
Tapi bicara soal cost pembuatannya, kue fondant sebenarnya ga harus mahal. Kamu bisa aja membuat fondant sendiri dengan bahan-bahan yang relatif terjangkau. Membuat fondant sendiri jauh lebih ekonomis dan memungkinkan kamu untuk mengontrol kualitas dan warnanya. Kalau ga mau bikin fondant sendiri, kamu bisa menekan harga dengan membatasi ukuran atau tingkat kesulitan kue yang boleh dipesan pelanggan. Jadi, jangan biarkan anggapan bahwa fondant itu mahal menghentikanmu untuk mencoba karya seni kue dengan fondant karena harganya bisa dengan mudah kamu kontrol.
Kenapa harus tau miskonsepsi tentang fondant?
Dari yang aku pelajari dari pengalaman sendiri dan dari pengalaman teman-teman dan murid-murid, ada beberapa faktor yang bikin kamu bisa kehilangan semangat atau konsistensi untuk belajar. Faktor-faktor ini biasanya datang dari eksternal, baik itu dari informasi-informasi yang salah ataupun keraguan dari orang-orang di sekitar kamu. Miskonsepsi tentang fondant ini adalah salah satu dari beberapa faktor itu.
Mengenal dan memahami miskonsepsi-miskonsepsi ini akan membantu kamu merasa lebih percaya diri saat kamu mulai bekerja dengan fondant. Ingatlah bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, jadi jangan takut untuk mencoba hal baru dan mengembangkan keterampilan dekorasi kue kamu dengan fondant. Semoga artikel ini telah membantu kamu meyakinkan diri sendiri untuk mencoba fondant dalam karya seni kue kamu berikutnya!