Perbedaan Pastry Puff dan Pastry Danish terkadang masih membuat bingung para pecinta ataupun penggiat industri pastry. Pastry puff dan pastry Danish itu dua jenis adonan yang sering dipake buat bikin kue. Kedua adonan ini punya lapisan-lapisan tipis yang dipisah sama mentega atau margarin, yang bikin kue jadi renyah dan ringan pas dimasak. Tapi, mereka nggak sama lho dan punya ciri-ciri yang beda yang bikin mereka cocok buat hal-hal yang beda juga.
Perbedaan diantara keduanya adalah ilmu yang tidak rugi untuk kamu miliki, apalagi kalau kamu berencana untuk memulai bisnis toko roti kamu sendiri. Kalau kamu tahu beda-beda antara mereka, kamu bisa milih adonan yang pas buat resep kamu dan meningkatkan kemampuan baking kamu. Di artikel ini, kita bakal ngomongin beberapa beda utama antara pastry puff dan pastry Danish.
Perbedaan Bahan-Bahannya
Salah satu beda utama antara pastry puff dan pastry Danish adalah bahan-bahannya. Pastry puff itu cuma pake tepung, air, garam, dan mentega atau margarin. Dia nggak pake bahan pengembang, kayak ragi atau baking powder, dan ngandelin uap dari mentega buat bikin lapisannya. Pastry Danish, sebaliknya, pake tepung, air, garam, mentega atau margarin, ragi, gula, telur, dan kadang-kadang susu. Ragi-nya bikin adonan jadi mengembang dan lembut. Gula, telur, dan susu nambahin kaya rasa dan enaknya adonan.
Perbedaan Bentuk dan Teksturnya
Beda lain antara pastry puff dan pastry Danish adalah bentuk dan teksturnya. Pastry puff punya lapisan lebih banyak dan volume lebih sedikit daripada pastry Danish. Dia naik sampai delapan kali tebal aslinya pas dimasak, bikin kulitnya jadi garing dan renyah. Pastry Danish punya lapisan lebih sedikit dan volume lebih banyak daripada pastry puff. Dia naik sampai tiga kali tebal aslinya pas dimasak, bikin kulitnya jadi empuk dan halus. Kedua adonan ini punya warna coklat keemasan, tapi pastry Danish biasanya dioles sama telur atau sirup gula buat bikinnya jadi kinclong dan mengkilap.
Perbedaan Cara Bikinnya
Salah satu perbedaan Pastry Puff dan Pastry Danish adalah cara bikinnya. Kedua adonan ini perlu proses yang namanya lamination, yang artinya melipat dan menggulung adonan beberapa kali buat bikin lapisan-lapisan mentega dan adonan. Tapi, prosesnya agak beda buat tiap adonan. Pastry puff perlu lipatan lebih banyak dan waktu istirahat lebih sedikit daripada pastry Danish. Biasanya, pastry puff dilipat enam kali, dengan waktu istirahat 15 menit tiap lipatan. Pastry Danish dilipat empat kali, dengan waktu istirahat 30 menit sampai satu jam tiap lipatan. Waktu istirahat ini bikin gluten di adonan jadi santai dan ragi di pastry Danish jadi berfermentasi.
Perbedaan Rasa dan Manisnya
Beda lain antara pastry puff dan pastry Danish adalah rasa dan manisnya. Pastry puff punya rasa netral dan mentega, yang bikin dia bisa dipake buat kue manis atau asin. Dia bisa dicampur sama berbagai isian, taburan, atau saus, tergantung resepnya. Pastry Danish punya rasa lebih kaya dan lebih manis, yang bikin dia lebih cocok buat kue manis. Dia sering pake bahan tambahan, kayak kacang, buah, keju, coklat, atau krim, buat nambahin rasa dan teksturnya.
Penggunaan dan Contoh yang Umum
Beda lain antara pastry puff dan pastry Danish adalah penggunaan dan contoh yang umum. Pastry puff sering dipake buat bikin pai, tart, pastel, palmier, vol-au-vent, napoleon, dan croissant. Pastry Danish sering dipake buat bikin kue Danish, roti kayu manis, cakar beruang, pinwheel, dan kringle. Kedua adonan ini bisa dibentuk jadi macam-macam bentuk dan ukuran, tergantung hasil yang diinginkan.
Penutup
Pastry puff dan pastry Danish itu dua jenis adonan yang enak dan bisa dipake buat bikin kue macam-macam. Tapi, mereka punya beda-beda yang penting di bahan, cara bikin, bentuk, tekstur, rasa, dan manisnya, yang bikin mereka jadi beda dan unik. Dengan tahu beda-beda ini, kamu bisa milih adonan yang tepat buat resep kamu dan bikin kue yang mantap. Selamat baking! 🥐🍰